Kikie Nurcholik  - Sekjen Komunitas Printing Indonesia
DESAIN GRAFIS adalah jurusandi jenjang pendidikan tinggi yang paling populer di awal tahun 2000-an (setidaknya menurut pendapat saya), dan masih booming hingga saat ini. Di kalangan awam banyak beredar mitos juga distorsi informasi mengenai jurusan ini. Akibatnyabanyak orangtua yang tidak setujumanakala anaknya memilih jurusan ini, atau yang bersangkutan terlambat menyadari bahwa ia telah salahdalam mengambil jurusanketika pendidikan sudah memasuki tahun ke-2 atau ke-3, bahkanada sementara orang yang menjadikan jurusan ini sebagai pilihan terakhirsetelah pilihan-pilihan sebelumnyagagal. Benarkah demikian?
1. “Kerjanya Hanya Gambar Melulu....”DESAIN GRAFIS adalah jurusandi jenjang pendidikan tinggi yang paling populer di awal tahun 2000-an (setidaknya menurut pendapat saya), dan masih booming hingga saat ini. Di kalangan awam banyak beredar mitos juga distorsi informasi mengenai jurusan ini. Akibatnyabanyak orangtua yang tidak setujumanakala anaknya memilih jurusan ini, atau yang bersangkutan terlambat menyadari bahwa ia telah salahdalam mengambil jurusanketika pendidikan sudah memasuki tahun ke-2 atau ke-3, bahkanada sementara orang yang menjadikan jurusan ini sebagai pilihan terakhirsetelah pilihan-pilihan sebelumnyagagal. Benarkah demikian?
Mitos ini tidak sepenuhnya salah.  Memang benar, sebagai sekolah 
komunikasi visual hampir 80%  pekerjaan   desain grafis adalah 
menggambar, baik manual atau digital.Hanyasajakalangan awambanyak yang 
salah kaprah dengan mengasosiasikan  desaingrafis sebagai pekerjaannya 
hanya menggambar, melukis.., hobi...!. Sehingga tidak mengherankan  jika
 banyak klien yang menganggap  dirinya lebih “pintar” dari sang desainer
 grafis.
Sebenarnya pekerjaan desainer grafis tidaklah sesederhana 
itu.Sebelummendesain suatu gambaratau bervisualisasi, seorang  desainer 
grafis harus mempunyai dasaryang kuat tentang mengapa dia menggambar 
atau menghasilkan karya tersebut.Inilah inti dari desain grafis, yaitu 
 konsep dan ide. Sedangkan, visual/gambar hanyamerupakan  bagian dari 
kerja keras berpikir kreatif.
2. “Gampang....!!”
Karenaadanya anggapan bahwa pekerjaan desainer 
grafishanyasebatas‘menggambar’,maka muncul mitos yang sangat popular 
bahwa menjadi seorang desainer grafis  tentu gampang bukan...? Semua 
orang juga bisamelakukannya, bahkan anak kecil juga bisa kok...!. Pada 
kenyataannya banyak hal yang harus dipikirkan seorang desainer grafis. 
Selain harusmemvisualisasikan ide dan konsep berpikir kreatifnya 
denganbaik, ide dan konsep inipun harus  sesuai dengan target  yang 
dituju, unik, mudah diingat, dan lain-lain.
3. “Santai...”
Karenadianggap  gampang, makabanyak orang berpendapat  proses 
pendidikannya  pasti berjalan santai.  Bukankah kitatinggal menyalurkan 
hobi menggambar sehingga tugassekolahdapat diselesaikan dengan 
mudah….?Mengasyikan sekali….! Yang belum banyak diketahui orang  adalah 
bahwa selama menempuh pendidikan di jurusan ini bisa jadi  dalam 1 pekan
 siswa atau mahasiswa mendapat  4-5 tugas yang berbeda, mulai dari 
menggambar secara manual sampai mock-up print menggunakan komputer. 
 Dan, tugas-tugas tersebut harus diserahkan dalam waktu hampir 
bersamaan. Jadi, apakah anda masih mau bilang anak desain itubelajarnya 
 santai-santai saja...?.
Jika ada yang  terlihat santai, bisa jadi karena pembawaannya saja yang
 santai tetapi proses berpikir kreatifnya tetap berjalan sehingga dapat 
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Ada juga yang benar-benar 
santai,  tapi percayalah jika kita bertemu anak desain grafis seperti 
ini,  dapat dipastikan 90%  disebabkan  dia malas mengerjakan tugasnya 
atau bisa jadi dia sudah terlalu stress  karena banyaknya tugas?
4. “Masa Depan Kurang Terjamin...”
Tiga mitos di atasmenjadi alasan yang  cukuprasional  bagi banyak 
orangtua untuk tidak menyetujui pilihan anaknya mengambil  jurusan 
desain grafis. Ditambah dengan mitos keempat yang menganggap peluang 
kerja atau usaha   lulusan sekolah desain grafis sangat terbatas, 
sehingga masa depan (penghasilan) mereka menjadi kurang terjamin. 
Di jaman sekarang ini kreativitassangat dibutuhkan, terutama untuk 
menciptakan peluang kerja mandiri sehingga kita tidak bergantung pada 
lapangan kerja yang tersedia dalam jumlah sangat terbatas.  Menurut 
pendapat saya,  desain grafis adalah salah satujurusan  yang mampu 
memfasilitasi dan mengasah caraberpikir  peserta didiknya  ke arah itu.
Dengan terfasilitasinya proses belajar yang  unik ini, diharapkan 
desainer grafis yang dihasilkan  dapat berdikari alias mampu memulai 
usahanya sendiri, bahkan sesaat setelah   lulus kuliah. Memulai karir 
dengan menciptakan /usaha sendiri sejak dini bukan sesuatu yang salah 
atau tabu, malah akan  memperkaya pengalaman dan menempa jiwa 
kewiraswastaan yang kuat  di kalangan generasi muda. Pola pikir seperti 
inilah yang harus ditanamkan di kalangan generasi muda  saat ini agar 
Indonesia mampu bangkit menjadi negara yang kuat secara ekonomi. 
Percayalah ketika kita belajar desain dengan sungguh-sungguh, peluang 
kerja dan  usaha akan terbuka lebardengan sendirinya. Jadi, jika memang 
kita  bercita-cita menjadi seorang desainer grafis  janganpernah merasa 
takut akan masa depanyang  tidak terjamin..... ini adalah proses 
pembaharuanpola berpikirterpenting....
Akhirnya saya menghimbau  kepada berbagai kalangan, khususnyapara 
pegiat grafika, pelakuindustri grafika,  dan para pendidik sekolah 
 grafika,  agar lebih mengenalkan dan  mempopulerkandesain grafis, serta
  menciptakan embrio desainergrafisyang berkarakter tangguh sebanyak 
mungkinsebagai salah satuupaya pembentukkan  generasi baru  insan 
grafika Indonesia yang lebih dahsyat pada masa mendatang......
Selamat Berjuang Wahai Para Generasi Desain Grafis...!! Sukses.... !
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar